Wisata Religi di Masjid Tiban Tanjung Puro, Tempat Ngalap Berkah

Ngadirojo – ndablek, Kabupaten Pacitan, yang kaya akan sejarah penyebaran Islam di Indonesia, menawarkan banyak peninggalan bersejarah. Salah satu yang menonjol adalah Masjid Tiban Nurul Huda di Desa Tanjung Puro, Kecamatan Ngadirojo. Masjid yang diyakini berusia ratusan tahun ini telah mengalami beberapa kali renovasi, namun masih mempertahankan ciri khasnya yang kuno.

Bangunan megah Masjid Tiban Nurul Huda kini memiliki menara yang menjulang tinggi ke langit di keempat penjuru. Bagian pintu dan jendela juga didesain dengan sentuhan modern, namun tetap mempertahankan keaslian sejarahnya. Pilar-pilar bangunan yang terbuat dari kayu jati memberikan kesan kuno yang autentik. Konon, tidak seorang pun berani mengubah posisi rangka kayu tersebut, menunjukkan penghormatan terhadap sejarah.

Read More

Meski telah mengalami beberapa kali rehab, tiang kayu kasar dan kayu berukir yang menjadi ciri khas bangunan tersebut tetap kokoh berdiri dengan warna coklat aslinya. Fasilitas lain yang masih asli adalah bedug, alat musik tabuh berbahan kayu dan kulit lembu yang terpampang di bagian kiri teras masjid.

“Ini coba lihat. Meskipun usianya sudah berabad-abad, tapi kayunya masih utuh. Ndak dimakan rayap dan sejenisnya” ucap Muhyidin (64) warga setempat. 

Asal-usul Masjid Tiban masih menjadi misteri, tanpa catatan sejarah yang jelas. Namun, berdasarkan cerita rakyat, masjid ini diyakini sebagai peninggalan Sunan Geseng. Sebagai pusat kegiatan keagamaan, Masjid Tiban selalu ramai dengan jamaah salat lima waktu dan salat Jumat yang membludak hingga ruang depan. Hal yang sama terjadi saat bulan Ramadhan, ketika jamaah salat tarawih memenuhi ruang utama.

Muhyidin,  menjelaskan bahwa keistimewaan Masjid Tiban tak berhenti di situ. Pada bulan-bulan tertentu, ruang tengah masjid kerap dijadikan tempat jujugan warga yang ingin ngalap berkah. Mereka biasanya melakukan wirid dan doa, terutama di ruang bawah rangka kayu. Tak hanya warga lokal, warga luar daerah pun ada yang sengaja datang pada waktu-waktu tertentu untuk mendapatkan berkah dari tempat yang dipercaya memiliki nilai spiritual tinggi ini.

Biasanya di bulan Sya’ban,” pungkas Muhyidin yang tinggal di samping masjid.

Related posts