Tren Peningkatan Kasus DBD di Pacitan, Kondisi Lingkungan dalam Penyebaran Penyakit

ndablek.com – Data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan mencatat adanya peningkatan signifikan pada kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Hingga saat ini, 25 pasien DBD dirawat di berbagai fasilitas kesehatan di wilayah tersebut, mengikuti awal musim hujan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Pacitan, drg. Nur Farida, menjelaskan bahwa kebersihan yang terabaikan dan lingkungan kotor menjadi penyebab utama peningkatan kasus. Nyamuk Aedes aegypti, vektor utama DBD, berkembang biak di lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya.

Read More

Farida juga menyoroti dampak negatif dari pembuangan sampah tidak pada tempatnya. Sampah yang berserakan bukan hanya mencemari lingkungan, tetapi juga menjadi tempat berkembang biak kuman penyakit bagi manusia. “Kuman-kuman tersebut dapat menginfeksi manusia melalui dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung,” ujar Farida.

Penularan penyakit secara langsung terjadi ketika seseorang bersentuhan langsung dengan sampah yang mengandung kuman, sementara secara tidak langsung, hewan penyebar penyakit seperti nyamuk, kecoak, lalat, dan tikus dapat menyebabkan infeksi pada manusia.

Farida mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan cara mengelola sampah secara tepat. Nyamuk Aedes aegypti, penyebar virus DBD, cenderung berkembang biak di air stagnant di tempat sampah, genangan air, dan barang-barang bekas yang menampung air.

“Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan atau PHBS untuk mencegah penyakit DBD. Buanglah sampah pada tempatnya, lakukan 3M Plus, dan rutin membersihkan lingkungan rumah,” ajak Farida kepada masyarakat Pacitan.

Related posts