PACITAN, ndablek.com – Kecamatan Sudimoro, Pacitan dirundung duka menyusul meninggalnya seorang remaja berusia 14 tahun secara misterius. Tragedi yang disebut “Kopi Maut” ini terjadi pada Jumat, 5 Januari 2023, saat korban bersiap-siap berangkat sekolah.
Menurut informasi yang dihimpun, korban diduga keracunan setelah meminum kopi yang diracik oleh ayahnya sendiri, Tuari. Saat menyeduh dua gelas kopi, korban mengeluhkan rasa pahit dan pusing hebat hanya beberapa menit setelah meminumnya.
Bibi korban, Sumarni, yang turut hadir saat bongkar makam, mengungkapkan bahwa setelah mencicipi kopi, keponakannya segera merasakan gejala yang sama. Upaya pertolongan dari ayah korban tak mampu menyelamatkan nyawa remaja tersebut.
“Kopi biasa tidak mungkin dalam lima menit langsung kejang-kejang dan meninggal seperti itu,” ungkap Sumarni, menyoroti kejanggalan kematian korban.
Untuk mengungkap kebenaran di balik kematian misterius ini, polisi melakukan autopsi ekshumasi terhadap jenazah korban. Proses autopsi melibatkan tim Kedokteran Forensik Polda Jatim, yang mengambil sejumlah sampel dari jasad remaja tersebut untuk diperiksa di laboratorium.
Selain itu, sejumlah barang bukti juga diamankan, termasuk kemeja pramuka, celana panjang, dan celana dalam yang terakhir dikenakan korban. Ada juga sisa kopi sachet, gelas tangkai, sendok, serta botol plastik kecil bekas wadah racun serangga. Tiga unit handphone dari berbagai merk juga turut diamankan sebagai bagian dari penyelidikan.
Kasatreskrim Polres Pacitan, AKP Untoro, menyatakan bahwa otopsi dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban. Masyarakat Kecamatan Sudimoro pun menanti hasil penyelidikan polisi guna mendapatkan kejelasan atas tragedi “Kopi Maut” yang mengguncang daerah mereka.
1 comment