Potensi Pengusaha Kerupuk Tuna di Pacitan Merambah Pasar Luar Daerah

ndablek.com – Mardiyanto, seorang pria berusia 42 tahun dari Lingkungan Teleng, Kelurahan Sidoharjo Pacitan, berhasil memanfaatkan potensi hasil laut di wilayahnya dengan menciptakan olahan makanan berupa kerupuk ikan. Dari ikan kakap, tuna, hingga cumi, Mardiyanto mampu meraih omset belasan juta rupiah setiap bulannya.

Proses pembuatan kerupuk dimulai dari memfilet ikan, memisahkan daging, dan kulit. Kemudian, dengan bumbu dan tepung tapioka, adonan diolah menggunakan mesin. Setelah adonan kalis, dibentuk menjadi lonjoran, dikukus hingga matang, dan dipotong menggunakan pisau desain khusus. Mardiyanto juga menggoreng kerupuk dua kali agar kematangan merata.

Read More

Rumahnya dijadikan tempat pengemasan dan display produk, sementara karyawannya sibuk menggoreng kerupuk. 

Pelanggan, seperti Pangestu Widyani, menyatakan ketagihan dengan rasa gurih khas tuna yang terasa. Mardiyan, suami Khusnul, memulai usahanya sejak 2013, memanfaatkan potensi laut Pacitan. 

Meski mengalami kendala, kini ia sukses memasarkan kerupuknya melalui toko oleh-oleh di Pacitan dan beberapa reseller di Surabaya dan Labuan Bajo. Produk dengan kemasan 100 gram dijual seharga 12 ribu rupiah, memperoleh cuan hingga 15 juta rupiah per bulan.

Related posts