ndablek.com – Kabupaten Pacitan merayakan hari jadinya yang ke-279 dengan penuh kebanggaan dan syukur. Peringatan ini tidak hanya sebagai ungkapan terima kasih kepada Tuhan, tetapi juga sebagai momen penting bagi generasi muda untuk memahami dan menghargai sejarah Kabupaten ini.
Dalam sambutannya di Pendopo Mas Tumenggung Djogokarjo I, Bupati Pacitan, Indraat Nur Bayuaji, menyampaikan, “Sesuai babad Pacitan, pada tanggal 19 Februari 1745, Raden Tumenggung Notopuro diangkat menjadi Adipati yang memimpin pemerintahan wilayah Rejoso Sukoharjo. Sejak itu, Kabupaten Pacitan telah berusia 279 tahun.”
Bupati Bayuaji juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Daerah telah membentuk Tim Penelusur Sejarah yang saat ini telah mendekati penyelesaian 90 persen. “Kami terus menelusuri sejarah ini. Kami meminta doa restu agar tim ini selalu diberikan kesehatan dan kemudahan,” tambahnya.
Pada kesempatan ini, Bupati Bayuaji juga memberikan apresiasi kepada para pelaku seni tradisional yang telah berkontribusi besar dalam memelihara dan melestarikan budaya Pacitan. Para penerima apresiasi adalah Sukarman dari Desa Pelem Kecamatan Prigkuku, Almarhum Sutiman dari Desa Tokawi Kecamatan Nawangan, serta Ki Mangun Sukiman dari Desa Gedompol Kecamatan Donorojo.
Bupati Bayuaji juga mengucapkan terima kasih atas suksesnya Pemilihan Umum yang berlangsung dengan damai dan tertib. Sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat, Pemerintah Daerah memutuskan untuk membebaskan tarif retribusi masuk Pantai Pancer Door, menjadikannya sebagai ruang terbuka publik yang ramah dan terjangkau.
Peringatan Hari Jadi Ke-279 Kabupaten Pacitan tidak hanya menjadi momen bersejarah, tetapi juga mengukuhkan identitas dan komitmen untuk terus membangun Kabupaten Pacitan ke arah yang lebih baik.