ndablek.com – Sebuah toko emas di Jalan Pacitan-Solo No.8, Desa Belah, Kecamatan Donorojo, disatroni oleh perampok pada hari Jumat siang sekitar pukul 12.00. Para pelaku, yang berjumlah empat orang, melakukan aksi perampokan dengan cara memecahkan kaca etalase toko dan menggasak puluhan gram perhiasan.
Salah satu saksi mata, Ludi Justiawan, menyatakan bahwa para pelaku membawa senjata laras panjang, termasuk senapan dengan teleskop. “Saya mau mendekati takut,” ujarnya.
Berdasarkan pengakuan saksi mata, para pelaku datang dari arah timur menggunakan sepeda motor jenis Honda Beat berwarna hitam. Setelah tiba di depan toko emas, para pelaku kemudian menghubungi rekannya. Meskipun tidak curiga, saksi mata berhasil mendengar percakapan para pelaku melalui telepon.
“Saya mendengar mereka berbicara, ‘Awakmu neng ndi, aku neng terminal’ (kamu dimana, aku di terminal),” kata Ludi menggambarkan percakapan pelaku via telepon.
Dua orang pelaku yang tiba lebih dulu langsung menuju ke arah barat, menuju terminal Donorojo, untuk menjemput rekannya. Tak berselang lama, keempat pelaku tiba di depan toko emas dengan berboncengan dua sepeda motor. Aksi perampokan dilakukan dengan cepat.
“Singkat, tidak sampai 10 menit. Dua orang ada di seberang jalan mengawasi, mungkin ya, sementara dua lainnya beraksi. Tidak terdengar suara tembakan, hanya suara kaca etalase pecah,” jelasnya.
Meski tidak terdengar suara tembakan, selongsong peluru yang masih utuh ditemukan di lokasi kejadian. Diduga, para pelaku memanfaatkan momen sholat Jumat ketika kawasan tersebut cenderung sepi. Para pelaku mengenakan topi, helm, dan masker saat melancarkan aksinya.
“Sejumlah perhiasan sekitar 25 gram hilang, tidak semuanya diambil. Sisanya diamankan oleh pemilik toko,” kata Radeka Feni Kristian, keponakan pemilik toko emas.
Polisi yang datang ke tempat kejadian langsung melakukan pemeriksaan barang bukti, termasuk keterangan saksi dan rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. Hingga berita ini ditulis, kepolisian belum memberikan keterangan resmi.