Pencemaran Lahan Pertanian, Warga Desak Penutupan Aktivitas PT GLI

Ndablek.com – Aktivitas tambang PT Gemilang Limpah Internusa (GLI) di Desa Kluwih, Tulakan, menuai desakan penutupan dari warga setempat. Pencemaran lahan pertanian akibat limbah merkuri tanpa penyaringan di instalasi pengolahan air limbah menciptakan kekhawatiran serius. 

Pangadi, warga Kwangen Desa Cokrokrembang, Ngadirojo, menyebutkan bahwa dalam tiga tahun terakhir, energi warga terporsinya untuk melawan dampak negatif tambang emas dan tembaga oleh tambang yang dikelola investor asal Tiongkok tersebut.

Read More

“intinya warga minta aktivitas tambang ditutup, tidak ada alasan lain,” katanya.

Dia menyoroti kerusakan lahan pertanian di desanya, yang menyebabkan penurunan kualitas bibit padi. Upaya tanam yang gagal dan pertumbuhan tanaman yang tidak sehat membuat masyarakat harus mengimpor bibit dari Ponorogo dan Madiun untuk musim tanam terbaru. 

Warga mendesak penutupan total aktivitas tambang sebagai solusi tunggal untuk melindungi lingkungan dan keberlanjutan pertanian lokal.

Lebih lanjut dirinya menunjukkan, bibit padi yang ia semai gagal berkembang, bahkan dua kali percobaan juga tidak berhasil, akhirnya petani memilih membeli bibit padi dari Ponorogo dan Madiun untuk musim tanam kali ini.

”setelah tumbuh tunas (padi) langsung kering, jadi tidak bisa digunakan untuk bibit” tambahnya.

Warga menunjukkan Semaian padi

Sejatinya, Polemik dugaan pencemaran limbah tambang PT GLI sudah sempat beraudiensi dengan Bupati Indrata Nur Bayuaji, Bupati juga berjanji akan berkirim surat ke kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk ditinjau kembali perizinannya. Petani mengancam, jika usulannya tidak ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dalam satu pekan kedepan, akan mengerahkan massa yang lebih besar.

”jika tidak masyarakat akan menutup paksa,” acamnya.

 

Related posts