Pegiat Rontek di Pacitan Apresiasi Peran Pemerintah dalam Menjaga Kondusifitas Acara Gugah Sahur

Pacitan – Minggu terakhir sebelum Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah/Tahun 2024, kegiatan Rontek Gugah Sahur di Pacitan berlangsung dengan lancar dan kondusif. Ribuan warga Pacitan berkumpul bersama untuk menjalani tradisi gugah sahur tiap bulan Ramadan ini, tampak meriah dengan aman dan tentram, diikuti dengan pawai yang meriah di seluruh jalan-jalan di kota.

Meski sempat ada gesekan antar peserta, namun dengan sigap bisa dikendalikan oleh personel pengamanan gabungan, termasuk TNI, Polri, Satpol Pp, dan Aparatur Sipil Negara lingkup pemkab Pacitan. Bahkan, Bupati Pacitan pun ikut berbaur dengan ribuan peserta.

Read More

“Kehadiran Bupati dan ASN ini bisa mencairkan suasana, serta bentuk kedekatan dengan masyarakat,” kata Nanang Ansori, koordinator rontek kelurahan Sidoharjo.

Para peserta Rontek Gugah Sahur terlihat antusias dan penuh semangat, seolah-olah mereka benar-benar merayakan malam terakhir sebelum bulan suci Ramadan berakhir. Meski cuaca sedikit gerimis, hal ini tidak menghalangi semangat mereka untuk tetap berpartisipasi dalam acara tersebut.

“Alhamdulillah berjalan lancar dan kondusif, semoga rontek yang kondusif ini terus dijaga dengan baik,” lanjutnya.

Rontek Gugah Sahur di Pacitan tahun ini menjadi momen yang berkesan bagi seluruh warga, dan diharapkan tradisi ini akan terus dilestarikan dan menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Pacitan.

Salah seorang pegiat rontek asal desa Arjowinangun, Bangun Bayu, mengapresiasi peran pemerintah dalam mewadahi pegiat rontek, karena tahun sebelumnya sering terjadi bentrok.

“Pun diajangi (diwadahi/red) pemerintah, jadi lebih kondusif dan berwarna,” kata Bayu.

Pria berdomisili di perbatasan desa Arjowinangun dan Sirnoboyo itu sering was-was ketika kedua kelompok itu bertemu, karena sering bentrok tepat di depan rumahnya.

“Alhamdulillah sekarang sudah aman, rasanya lega,” jelasnya.

Dia berharap tahun depan, pemerintah tetap memfasilitasi pegiat rontek tugas sahur, dan membuat event rontek lebih besar pada penghujung bulan Ramadhan.

Tak hanya itu, takbir keliling menyambut hari raya ia harap dilakukan dengan pawai jalan kaki, tidak menggunakan kendaraan yang jor-joran sound system.

Related posts