Ndablek – Kurma, sebagai salah satu makanan khas Ramadan, telah memberikan berkah tersendiri bagi pedagang buah kurma di Pacitan. Sejak awal puasa, penjualan kurma meningkat hingga 50% dibanding hari-hari biasanya.
Hetti Kistiwi, seorang pedagang kurma di Kelurahan Baleharjo, Kecamatan Pacitan, mengungkapkan bahwa dagangannya berupa kurma dan madu mengalami peningkatan pesanan sejak awal bulan puasa.
“Peningkatan sekitar 50 persen dibanding hari-hari biasanya,” katanya.
Hetti merasakan berkah selama bulan puasa, omzetnya terus melimpah, mencapai hingga 30 juta per bulan, meningkat secara signifikan dari hari-hari biasa. Kendati mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam hal penjualan, namun ia mengaku tidak memberlakukan kenaikan harga.
15 jenis kurma pun tersedia di kiosnya, mulai dari Kurma Ashifa, Sukari, Khalas, dan Al Qhaseem yang dijual mulai harga Rp. 40.000 per kilogram, hingga 270 ribu rupiah per kilogramnya. Hetti menambahkan bahwa selama Ramadan ini, masyarakat cenderung lebih menyukai kurma jenis Sukhari. Selain rasanya yang lezat, teksturnya yang lembut dan harganya yang terjangkau menjadi alasan utama. “Kurma banyak diburu untuk sajian takjil menu buka puasa,” tuturnya.
Sebagai pedagang, ia terus menantikan berkah penjualan ini hingga akhir Ramadan, dengan menyediakan stok kurma berkualitas. Selain kurma, dia juga menyediakan jajanan khas Arab lain seperti cokelat kerikil, kacang Arab, dan lain sebagainya. “Selain kurma, jenis kacang-kacangan juga banyak yang dicari,” tandasnya.
Selain digemari karena rasanya yang manis, kurma memberi banyak manfaat kesehatan. Kurma mengandung potasium dan antioksidan tinggi sehingga dapat mencegah beberapa penyakit kronis seperti gangguan jantung, peradangan, kanker, diabetes, dan Alzheimer. Jika disantap saat berbuka, dapat memulihkan tenaga, melancarkan pencernaan, serta menjaga kekebalan tubuh.
1 comment
Comments are closed.