ndablek.com – Hujan mulai mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Pacitan, meningkatkan kekhawatiran akan cuaca ekstrem. BPBD Pacitan bersama BNPB menekankan pentingnya kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, dengan puncak musim penghujan diperkirakan pada bulan Februari.
Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko, menyampaikan hasil pertemuan dengan Kepala BNPB, menyoroti perluasan kesiapsiagaan di tingkat wilayah. Upaya termasuk optimalisasi sumber daya manusia dan penilaian kebutuhan logistik, serta peningkatan koordinasi lintas lembaga.
“Kita berhitung kebutuhan logistik. Untuk potensi banjir dan longsor misalnya kedaruratan berupa zak. Termasuk bahan makan bagi masyarakat terdampak kita cek kebutuhannya dan kita siapkan,” ungkap Erwin.
BPBD juga melakukan mitigasi terkait momen pemilu pada bulan Februari, mengidentifikasi TPS rawan bencana dan menyusun rencana mitigasi. Kapolres AKBP Agung Nugroho menjelaskan langkah-langkah awal yang telah diambil untuk memastikan kelancaran distribusi logistik pemilu dan keamanan di TPS yang berada di kawasan rawan bencana.
Sebanyak 58 TPS tercatat sebagai rawan bencana dari total 1.860 TPS di Kabupaten Pacitan. “Untuk TPS rawan (bencana), personel pengamanan lebih banyak kemudian sarana prasarana juga lebih banyak,” papar AKBP Agung Nugroho. Antisipasi ini menjadi fokus dalam menghadapi tantangan ganda puncak musim hujan dan jalannya proses pemilu.