ndablek.com – Perayaan Hari Jadi Kabupaten Pacitan ke-279 kali ini tidak hanya menjadi momen perayaan semata, namun juga menjadi ajang untuk menghadirkan keistimewaan dan keunikan. Salah satu keistimewaan yang tampak pada perayaan kali ini adalah kebijakan larangan penggunaan kendaraan bermotor menuju lokasi resepsi di pendapa kabupaten.
Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, dalam himbauannya kepada jajaran pemerintahan serta para undangan acara prosesi Hajatan ke-279, menyerukan agar tidak menggunakan kendaraan bermotor ke lokasi acara. Sebagai gantinya, perangkat pemerintahan, peserta kirab, dan undangan diminta untuk memakai moda transportasi tradisional seperti becak maupun dokar.
“Tidak hanya untuk mengurangi polusi, kebijakan ini juga bertujuan untuk melengkapi kesan etnik sebagaimana baju yang dipakai para undangan serta berbagi rejeki kepada pengemudi becak dan dokar,” ujar Bupati Indrata Nur Bayuaji.
Perayaan Hari Jadi Pacitan selama tiga tahun terakhir ini memang selalu disuguhi dengan momen-momen istimewa. Mulai dari penamaan tiap ruangan di pendapa dengan tokoh penting Kabupaten Pacitan, kehadiran Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, hingga kedatangan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono, dan yang terkahir adalah kebijakan larangan penggunaan kendaraan bermotor.
Perayaan Hari Jadi Pacitan kali ini tidak hanya merayakan usia kabupaten yang semakin matang, tetapi juga mengangkat kearifan lokal serta kebijakan ramah lingkungan. Keberagaman dan kekayaan budaya lokal terus dijaga dan dilestarikan, menjadikan perayaan ini tidak hanya sebagai momen bersejarah, tetapi juga sebagai bentuk komitmen untuk menjaga lingkungan dan masyarakat Pacitan yang sejahtera