ndablek.com – RSUD dr Darsono, Pacitan, tengah menangani sejumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) yang meningkat seiring awal musim penghujan. Humas RSUD dr Darsono, Johan Tri Putranto, menyampaikan bahwa hingga akhir Januari, 14 pasien tengah dirawat inap akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti. “Hingga saat ini tercatat 14 orang sedang dirawat,”katanya (26/1).
Mayoritas pasien DBD adalah anak-anak yang awalnya mengalami demam bolak-balik. Pasien-pasien tersebut harus dirawat inap setelah hasil uji sampel darah memastikan diagnosis DBD. Menurut Johan, tiga pasien berasal dari Kecamatan Pacitan (kota), sementara sisanya tersebar di 10 kecamatan lainnya.
‘’Kasus DBD akan selalu ada karena bersifat endemis. Peningkatan kasus biasanya terjadi pada periode Januari-Februari yang menjadi puncak musim penghujan,’’ sambungnya.
Kondisi ini menjadi perhatian serius, terutama di tengah periode Januari-Februari yang merupakan puncak musim penghujan. Menanggapi situasi ini, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Pacitan, Nur Farida, mengungkapkan bahwa musim hujan meningkatkan serangan demam berdarah.
Dinkes telah mengintensifkan agenda pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui puskesmas di setiap kecamatan dan puskesmas pembantu (pustu) di desa-desa. Selain itu, sosialisasi penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) juga akan menjadi fokus.
Meskipun RSUD dr Darsono mencatat 14 kasus, Dinkes mencatat angka yang sedikit berbeda, yakni sembilan kasus sepanjang Januari. Kesembilan kasus tersebut berasal dari Kecamatan Donorojo dan Tegalombo. Dinkes juga mencatat bahwa selama tahun 2023, terdapat 221 kasus DBD di Pacitan.
Detail kasus selama tahun 2023 adalah sebagai berikut:
Januari: 59 kasus
Februari: 47 kasus
Maret: 36 kasus
April: 20 kasus
Mei: 10 kasus
Juni: 22 kasus
Juli: 8 kasus
Agustus: 2 kasus
September: 4 kasus
Oktober: 7 kasus
November: 4 kasus
Desember: 2 kasus